Tuesday, January 8

ALIRAN FILSAFAT : KANTIANISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME DAN POSITIVISME




  1. Kantianisme adalah paham dimana setiap kita mengambil keputusan, kita harus membayang kan bagaimana bila kita adalah pihak yang dirugikan.
  2. pragmatisme berarti: ajaran yang menekankan bahwa pemikiran itu menuruti tindakan. Kreteria kebenarannya adalah "faedah" atau "manfaat".
  3. Eksistensialisme adalah aliran filsafat yg pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar.
  4. Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik


Selanjutnya klik disini

Perubahan sosial dan Budaya di Indonesia



Kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia bersifat dinamis, yaitu selalu berubah dan berkembang sejalan dengan perubahan pola fikir dan cara hidup manusia. Perubahan sosial dan budaya masyarakat dapat terjadi karena faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri ataupun yang berasal dari luar masyarakat.

  1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat

  1. Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
  2. Penemuan-penemuan baru (inovasi)
  3. Konflik (pertentangan) dalam masyarakat
  1. Terjadinya pembrontakan (revolusi) dalam masyarakat

  1. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat

  1. Perubahan lingkungan alam
  2. Terjadinya peperangan dengan Negara lain
  3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
  4. Difusi kebudayaan

Selanjutnya Klik disini

Pembangunan di Indonesia



Pembangunan sepertinya sebagai suatu fenomena yang tidak habis-habisnya dibahas dalam kerangka kajian keberlangsungan hidup manusia.
Konsep pembangunan biasanya melekat dalam konteks kajian suatu perubahan, pembangunan disini diartikan sebagai bentuk perubahan yang sifatnya direncanakan; setiap orang atau kelompok orang tentu akan mengharapkan perubahan yang mempunyai bentuk lebih baik bahkan sempurna dari keadaan yang sebelumnya; untuk mewujudkan harapan ini tentu harus memerlukan suatu perencanaan.

Selanjutnya klik disini

Nilai Norma dan Pranata


Nilai sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan yang oleh masyarakat dianggap baik. Nilai social dalam setiap masyarakat tidak selalu sama, karena nilai dimasyarakat tertentu dianggap baik tapi dapat dianggap tidak baik dimasyarakat lain.
Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada/ tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana seseorang berperilaku


Pranata atau institusi adalah norma atau aturan mengenaisuatu aktivitas masyarakat yang khusus. Norma/aturan dalam pranata berbentuk tertulis (undang-undang dasar, undang-undang yang berlaku, sanksi sesuai hukum resmi yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum adat, kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi sosial/moral (misalkan dikucilkan)). Pranata bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki ciri-ciri tertentu yaitu simbol, nilai, aturan main, tujuan, kelengkapan, dan umur.

Selanjutnya Klik disini

Ciri-cir Masyarakat Modern dan Tradisional




Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :

  1. Afektifitas : yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada kasih saying.
  2. Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan kepentingan kelompok/kebersamaan.
  3. Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
  4. Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya.
  5. Diffuseness ( kekaburan ) yaitu dalam mengungkapkan sesuatu dengan tidak berterus-terang.


Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-ciri itu sebagai berikut:
  1. Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.
  2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap demokratis.
  3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.
  4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.
  5. Percaya diri.
  6. Perhitungan.
  7. Menghargai harkat hidup manusia lain.
  8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.
  9. Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

selanjutnya klik disini

Piagam Madinah dan Sejumlah Implikasinya


Dalam Piagam Madinah merumuskan teks yang berbunyi:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah sebuah Piagam yang  disahkan oleh Muhammad pada orang beriman (Muslim) Quraisy Madinah dan  orang-orang yang mengikuti mereka. Mereka memberikan perlindungan menghadapi semua orang lainnya …. Semua orang bersatu taat akan bangkit sebagai satu orang melawan siapa pun perusak, atau yang berusaha untuk melakukan ketidak adilan, agresi, atau dosa, atau menyebarkan permusuhan timbal balik di antara orang beriman, bahkan kalau orang itu adalah salah seorang dari anak laki-laki mereka … setiap orang Yahudi yang mengikuti kami berhak memperoleh bantuan kami dan memiliki hak yang sama seperti kami, tanpa perbedaan … tidak ada pokok perselisihan diantara kamu yang tidak dapat diputuskan menurut hukum Allah dan diputuskan oleh nabi Muhammad untuk memperoleh keadilan.”

selanjutnya klik disini

Friday, January 4

Muhkam dan Mutasyabih

Muhkam berasal dari kata-kata : Hakamtu Ad-Dabbata wa Ahkamtu yang artinya saya menahan binatang itu. Kata al-hukm berarti memutuskan antara dua hal atau perkara. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa, serta memisahkan yang hak dengan yang bathil dan antara kebenaran dan kebohongan. sedangkan menurut istilah Yang dinamakan Muhkam adalah apa yang tidak mungkin ditakwilkan, tapi ia hanya satu arah saja.

Mutasyabih secara bahasa berarti tasybuh, yakni jika salah satu dari dua hal serupa dengan yang lain. Dan syubhah adalah keadaan dimana salah satu dari dua hal ini tidak dapat dibedakan dari yang lain karena adanya kemiripan di antara keduanya secara konkrit maupun abstarak. Dikatakan pula mutasyabih adalah mutamasil (sama) dalam perkataan dan keindahan. Jadi, tasyabuh al-kalam adalah kesamaan dan kesesuaian perkataan, karena sebagiannya membetulkan sebagian yang lain. Sedangkan menurut istilah ialah Apa yang bertalian dengan pengaruh ilmu Allah, seperti: assaa’ah atau kehancuran total, keluar binatang-binatang besar dan dajal. 

Dalam arti khusus Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksudnya, sedangkan mutasyabih hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri.

selanjutnya.. klik disini