Monday, February 18

MASA REMAJA


PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula orang dewasa. Pada periode ini pula remaja berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
Selain perubahan yang terjadi dalam diri remaja, terdapat pula perubahan dalam lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi terhadap pertumbuhan remaja. Remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Adanya perubahan baik di dalam maupun di luar dirinya itu membuat kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan remaja semakin meningkat terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut memperluas lingkungan sosial diluar lingkungan keluarga, seperti lingkungan teman sebaya dan lingkungan masyarakat lainnya
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1.      Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu memulai meninggalkan peran sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orang tua
2.      Masa remaja pertengahan (15-18) tahun
Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru
3.      Masa remaja akhir (19-22 tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa
Masa remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam renteang kehidupan manusia yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dan orang dewasa ada beberapa perbedaan yang selain bersifat bilogis atau fisiologis juga bersifat psikologis. Pada masa remaja perubahan-perubahan besar terjadi dalam kedua aspek tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada masa remaja adalah berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan lingkungan sosial membawa berbagai dampak pada prilaku remaja.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Remaja?
2.      Bagaimana Perkembangan Fisik Remaja?
3.      Bagaimana Perkembangan Kognitif Remaja
4.      Bagaimana Perkembangan Psikososial Remaja?



PEMBAHASAN

A.    Tugas Perkembangan Masa Remaja
mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.[1]
Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (dalam Muhammad Ali, 2008 : 10) adalah :[2]
  1. Mampu menerima keadaan fisiknya;
  2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
  3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis;
  4. Mencapai kemandirian emosional;
  5. Mencapai kemandirian ekonomi;
  6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
  7. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
  8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
  9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
  10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Hal senada diungkapkan oleh Zulkifli (2005: 76) tentang tugas perkembangan remaja adalah :[3]
1.      Bergaul dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
2.      Mencapai peranan social sebagai pria atau wanita
3.      Menerima keadaan fisik sendiri
4.      Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
5.      Memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga

B.     Perkembangan Fisik Remaja
Perubahan yang paling dirasakan oleh remaja pertama kali adalah perubahan fisik. Terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya. Misalnya : remaja jadi sering berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya, jadi terlalu resah dengan bentuk tubuhnya, dan sebagainya.
Pada masa remaja ditandai dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual
Perkembangan atau pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana dikemukakan oleh Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada perkembangan badan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu, seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang tidak seimbang. Hal ini akan menimbulkan kegusaran batin yang mendalam karena pada masa remaja ini, perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya. Jadi remaja sendiri merupakan salah satu penilai yang penting terhadap badannya sendiri sebagai stimulus sosial. Bila sang remaja mengerti badannya telah memenuhi persyaratan, sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungan sosialnya, maka hal ini akan berakibat positif terhadap penilaian diri. Secara umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Perempuan
  • Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun)
  • Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (8 -14 tahun)
  • Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5 tahun)
  • Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun, kadang 7 thn)
  • Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
  • Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Laki-laki
  • Pertumbuhan testis (10 – 13,5 tahun)
  • Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan (10 – 15 tahun)
  • Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun)
  • Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun)
  • Perubahan suara karena pertumbuhan pita suara (Sama dengan pembesaran penis)
  • Tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
  • Kelenjar menghasilkan minyak dan keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)

Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.
C.    Perkembangan Kognitif Remaja
selama periode remaja ini proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Selain itu pada masa remaja jugaterjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Prontal lobe ini berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan. Di tinjau dari prespektif teori kognitif piaget maka, pemikiran masa reamja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal, yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang di mulai pada usia kira-kira 11 atau 12 ahn dan terus berlanjut sampai remaja mencapai masa tenang atau dewasa.[4]
Menurut Jean Piaget tahapan perkembangan pada masa anak remaja adalah pada tahap Operasional Formal, yakni pada usia 11 tahun sampai 20 tahun. Pada tahap ini anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari berpikir logis. Mampu bepkir abstrak dan memecahkan persoalan yang bersifat hipotesis.[5]
Karakteristik :[6]
  1. Individu dapat encapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
  2. Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak.
  3. Individu mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ersifa hipotesis.
  4. Individu mulai mampu membuat perkiraan di amsa depan.
  5. Individu mulai mampu mengintropeksi diri sendiri sehingga kesadaran diri sendiri tercapai.
  6. Individu mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan diperankan sebagai orang dewasa.
7.      Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan masyarakat dilingkungannya dan seseorang dalam masyarakat tersebut.

D.    Perkembangan Psikososial Remaja.
1.      Perkembangan Psikososial Remaja Awal ( 10 – 14 Tahun )
-          Cemas terhadap penampilan badan
-          Perubahan Hormonal
-          Menyatakan kebebsan dan merasa sebagai seorang individu, tidak hanya sebagai seorang anggota keluarga
-          Perilaku memberontak dan melawan
-          Kawan menjadi lebih penting
-          Perasaan memiliki terhadap teman sebaya anak laki-laki membentuk gang anak perempuan mempunyai sahabat
-          Sangat menuntut keadilan, tetapi cenderung melihat sesuatu sebagai hita putih serta dari sisi pandang mereka sendiri
2.      Perkemabangan Psikososial Remaja Pertengahan ( 15 – 16 Tahun
·         Lebih mampu untuk berkompromi
·         Belajar berpikir secara independen dan membuat keputusan sendiri
·         Terus menerus bereksperimen untuk mendapatkan cira diri yang dirasakan nyaman bagi mareka
·         Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru, mengujinya walaupun berisiko
·         Tidak lagi terfokus pada diri sendiri
·         Membangun nilai/norma dan mengembangkan moralitas
·          Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan rasa setia kawan
·         Mulai membina hubungan dengan lawan jenis
·         Intelektual lebih berkembang dan igni tahu tentang  banyak hal. Mampu berpikir  secara abstrak, mulai berurusan dengan hipotesa
·         Berkembangnya ketrampilan intelektual khusus misalnya, kemampuan matematika, bahasa dan ilmu pengetahuan lainnya
·         Mengembangkan minat yang besar dalam bidang  seni dan olah raga seperti musik, seni lukis, tari, basket dan lain-lain
·         Senang bertualangan, ingin berpegian secara mandiri mengikuti kegiatan seperti memanjat tebing, naik gunung dan lain-lain
3.      Perkembangan Psikososial Remaja Akhir ( 17 – 19 Tahun
·         Idea
·         Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan diluar keluarga
·         Harus belajar untuk mencapai kemandirian baik dalam bidang finansial maupun emosional
·         Lebih mampu membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis
·         Merasa sebagai orang dewasa  yang setara dengan anggota keluarga lainnya
·         Hampir siap untuk menjadi orang  dewasa yang mandiri.


PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Tugas Perkembangan remaja adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu periode remaja dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
2.      Perkembangan fisik yang pertama kali adalah terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya.
3.      Perkembangan koknitif selama periode remaja ini proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Selain itu pada masa remaja jugaterjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral)
4.      Perkembangan psikososial remaja mulai menunjukkan diri dalam social, membina persahabatan, membentuk geng menunjukkan jati diri dll.
B.     Saran-saran
1.      Masa remaja merupakan masa transisi yang sangat penting maka dari itu untuk kalangan remaja jangan terlena.
2.      Bagi orang tua dan guru masa remaja harus banyak dipahami secara bijaksana tidk memaksakan kehedak atau yang lainnya.


Daftar Pustaka

Sarwono, S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sulaeman, D. 1995. Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan.Bandung: CV Mandar Maju.
Alatas, Alwi. 2005. (Untuk) 13+, Remaja Juga Bisa Bahagia, Sukses, Mandiri. Jakarta: Pena.






[2] Ibid
[3] Ibid
[5] Ibid
[6] Ibid

No comments: