PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa
remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa
dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun
psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh
berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula
orang dewasa. Pada periode ini pula remaja berubah secara kognitif dan mulai
mampu berfikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai
melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran
sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
Selain
perubahan yang terjadi dalam diri remaja, terdapat pula perubahan dalam
lingkungan seperti sikap orang tua atau anggota keluarga lain, guru, teman
sebaya, maupun masyarakat pada umumnya. Kondisi ini merupakan reaksi terhadap
pertumbuhan remaja. Remaja dituntut untuk mampu menampilkan tingkah laku yang
dianggap pantas atau sesuai bagi orang-orang seusianya. Adanya perubahan baik
di dalam maupun di luar dirinya itu membuat kebutuhan remaja semakin meningkat
terutama kebutuhan sosial dan kebutuhan remaja semakin meningkat terutama
kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologisnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
memperluas lingkungan sosial diluar lingkungan keluarga, seperti lingkungan
teman sebaya dan lingkungan masyarakat lainnya
Secara
umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:
1.
Masa remaja awal
(12-15 tahun)
Pada
masa ini individu memulai meninggalkan peran sebagai individu yang unik dan
tidak tergantung pada orang tua
2.
Masa remaja
pertengahan (15-18) tahun
Masa
ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru
3.
Masa remaja
akhir (19-22 tahun)
Masa ini
ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang dewasa
Masa
remaja dikenal sebagai salah satu periode dalam renteang kehidupan manusia yang
memiliki beberapa keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bersumber dari
kedudukan masa remaja sebagai periode transisional antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa. Kita semua mengetahui bahwa antara anak-anak dan orang dewasa ada
beberapa perbedaan yang selain bersifat bilogis atau fisiologis juga bersifat psikologis.
Pada masa remaja perubahan-perubahan besar terjadi dalam kedua aspek tersebut,
sehingga dapat dikatakan bahwa ciri umum yang menonjol pada masa remaja adalah
berlangsungnya perubahan itu sendiri, yang dalam interaksinya dengan lingkungan
sosial membawa berbagai dampak pada prilaku remaja.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tugas Perkembangan Masa Remaja?
2. Bagaimana Perkembangan Fisik Remaja?
3. Bagaimana Perkembangan Kognitif Remaja
4.
Bagaimana Perkembangan Psikososial Remaja?
PEMBAHASAN
A. Tugas Perkembangan
Masa Remaja
mendefinisikan tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat
atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil
akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan
tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak
bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.[1]
Adapun
tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock (dalam Muhammad Ali, 2008 : 10)
adalah :[2]
- Mampu menerima keadaan fisiknya;
- Mampu menerima dan memahami peran
seks usia dewasa;
- Mampu membina hubungan baik dengan
anggota kelompok yang berlainan jenis;
- Mencapai kemandirian emosional;
- Mencapai kemandirian ekonomi;
- Mengembangkan konsep dan
keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat;
- Memahami dan menginternalisasikan
nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
- Mengembangkan perilaku tanggung
jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
- Mempersiapkan diri untuk memasuki
perkawinan;
- Memahami dan mempersiapkan berbagai
tanggung jawab kehidupan keluarga.
1. Bergaul
dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin
2. Mencapai
peranan social sebagai pria atau wanita
3. Menerima
keadaan fisik sendiri
4. Memilih
dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
5. Memilih
pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga
B. Perkembangan
Fisik Remaja
Perubahan
yang paling dirasakan oleh remaja pertama
kali adalah perubahan fisik. Terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang
bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan
hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan
dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya.
Misalnya : remaja jadi sering berkaca hanya untuk melihat jerawat atau poninya,
jadi terlalu resah dengan bentuk tubuhnya, dan sebagainya.
Pada
masa remaja ditandai
dengan adanya pertumbuhan fisik yang cepat. Keadaan fisik pada masa remaja
dipandang sebagai suatu hal yang penting, namun ketika keadaan fisik tidak
sesuai dengan harapannya (ketidaksesuaian antara body image dengan self
picture) dapat menimbulkan rasa tidak puas dan kurang percaya diri. Begitu
juga, perkembangan fisik yang tidak proporsional. Kematangan organ reproduksi
pada masa remaja membutuhkan upaya pemuasan dan jika tidak terbimbing oleh
norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku seksual
Perkembangan
atau pertumbuhan anggota-anggota badan remaja, sebagaimana dikemukakan oleh
Monks dkk. (1994), kadang-kadang lebih cepat daripada perkembangan badan. Oleh
karena itu, untuk sementara waktu, seorang remaja mempunyai proporsi tubuh yang
tidak seimbang. Hal ini akan menimbulkan kegusaran batin yang mendalam karena
pada masa remaja ini, perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan
dirinya. Jadi remaja sendiri merupakan salah satu penilai yang penting terhadap
badannya sendiri sebagai stimulus sosial. Bila sang remaja mengerti badannya
telah memenuhi persyaratan, sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungan
sosialnya, maka hal ini akan berakibat positif terhadap penilaian diri. Secara
umum perubahan-perubahan fisik remaja sebagai berikut :
Perempuan
- Pertumbuhan payudara (3 - 8 tahun)
- Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan
(8 -14 tahun)
- Pertumbuhan badan (9,5 - 14,5
tahun)
- Menarche/menstruasi (10 – 16 tahun,
kadang 7 thn)
- Pertumbuhan bulu ketiak (2 tahun
setelah rambut pubis)
- Kelenjar menghasilkan minyak dan
keringat (sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Laki-laki
- Pertumbuhan testis (10 – 13,5
tahun)
- Pertumbuhan rambut pubis/kemaluan
(10 – 15 tahun)
- Pembesaran badan (10,5 – 16 tahun)
- Pembesaran penis (11 – 14,5 tahun)
- Perubahan suara karena pertumbuhan
pita suara (Sama dengan pembesaran penis)
- Tumbuhnya rambut di wajah dan
ketiak (2 tahun setelah rambut pubis)
- Kelenjar menghasilkan minyak dan
keringat (Sama dengan tumbuhnya bulu ketiak)
Sebagian besar remaja tidak dapat menerima keadaan fisiknya. Hal tersebut terlihat dari penampilan remaja yang cenderung meniru penampilan orang lain atau tokoh tertentu. Misalnya si Ani merasa kulitnya tidak putih seperti bintang film, maka Ani akan berusaha sekuat tenaga untuk memutihkan kulitnya. Perilaku Ani yang demikian tentu menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mungkin Ani akan selalu menolak bila diajak ke pesta oleh temannya sehingga lama-kelamaan Ani tidak memiliki teman, dan sebagainya.
C. Perkembangan
Kognitif Remaja
selama
periode remaja ini proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Selain itu
pada masa remaja jugaterjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan
otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). Prontal lobe ini
berfungsi dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi, seperti kemampuan merumuskan
perencanaan strategis atau kemampuan mengambil keputusan. Di tinjau dari
prespektif teori kognitif piaget maka, pemikiran masa reamja telah mencapai
tahap pemikiran operasional formal, yakni suatu tahap perkembangan kognitif
yang di mulai pada usia kira-kira 11 atau 12 ahn dan terus berlanjut sampai
remaja mencapai masa tenang atau dewasa.[4]
Menurut
Jean Piaget tahapan perkembangan pada masa anak remaja adalah pada tahap
Operasional Formal, yakni pada usia 11 tahun sampai 20 tahun. Pada tahap ini
anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan
hasil dari berpikir logis. Mampu bepkir abstrak dan memecahkan persoalan yang
bersifat hipotesis.[5]
Karakteristik
:[6]
- Individu
dapat encapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
- Individu
mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak.
- Individu
mulai mampu memecahkan persoalan-persoalan yang ersifa hipotesis.
- Individu
mulai mampu membuat perkiraan di amsa depan.
- Individu
mulai mampu mengintropeksi diri sendiri sehingga kesadaran diri sendiri
tercapai.
- Individu
mulai mampu membayangkan peranan-peranan yang akan diperankan sebagai
orang dewasa.
7.
Individu mulai
mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan masyarakat dilingkungannya
dan seseorang dalam masyarakat tersebut.
D. Perkembangan
Psikososial Remaja.
1. Perkembangan Psikososial Remaja Awal ( 10 – 14
Tahun )
-
Cemas terhadap penampilan badan
-
Perubahan Hormonal
-
Menyatakan kebebsan dan merasa sebagai seorang individu, tidak hanya sebagai
seorang anggota keluarga
-
Perilaku memberontak dan melawan
-
Kawan menjadi lebih penting
-
Perasaan memiliki terhadap teman sebaya anak laki-laki membentuk gang
anak perempuan mempunyai sahabat
-
Sangat menuntut keadilan, tetapi cenderung melihat sesuatu sebagai hita
putih serta dari sisi pandang mereka sendiri
2. Perkemabangan Psikososial Remaja Pertengahan ( 15 –
16 Tahun
·
Lebih mampu
untuk berkompromi
·
Belajar berpikir
secara independen dan membuat keputusan sendiri
·
Terus menerus
bereksperimen untuk mendapatkan cira diri yang dirasakan nyaman bagi mareka
·
Merasa perlu
mengumpulkan pengalaman baru, mengujinya walaupun berisiko
·
Tidak lagi
terfokus pada diri sendiri
·
Membangun
nilai/norma dan mengembangkan moralitas
·
Mulai
membutuhkan lebih banyak teman dan rasa setia kawan
·
Mulai membina
hubungan dengan lawan jenis
·
Intelektual
lebih berkembang dan igni tahu tentang banyak hal. Mampu berpikir
secara abstrak, mulai berurusan dengan hipotesa
·
Berkembangnya
ketrampilan intelektual khusus misalnya, kemampuan matematika, bahasa dan ilmu
pengetahuan lainnya
·
Mengembangkan
minat yang besar dalam bidang seni dan olah raga seperti musik, seni
lukis, tari, basket dan lain-lain
·
Senang
bertualangan, ingin berpegian secara mandiri mengikuti kegiatan seperti
memanjat tebing, naik gunung dan lain-lain
3. Perkembangan Psikososial Remaja Akhir ( 17 – 19
Tahun
·
Idea
·
Terlibat dalam
kehidupan, pekerjaan dan hubungan diluar keluarga
·
Harus belajar
untuk mencapai kemandirian baik dalam bidang finansial maupun emosional
·
Lebih mampu
membuat hubungan yang stabil dengan lawan jenis
·
Merasa sebagai
orang dewasa yang setara dengan anggota keluarga lainnya
·
Hampir siap
untuk menjadi orang dewasa yang mandiri.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Tugas Perkembangan remaja adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu
periode remaja dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase
bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya.
2.
Perkembangan
fisik yang pertama kali adalah terjadi pubertas yaitu proses perubahan yang
bertahap dalam internal dan eksternal tubuh anak-anak menjadi dewasa. Perubahan
hormon termasuk hormone seksual membuat remaja menjadi tidak nyaman dengan
dirinya dan juga sekaligus jadi sering terlalu fokus pada kondisi fisiknya.
3.
Perkembangan
koknitif selama periode remaja ini proses pertumbuhan otak mencapai
kesempurnaan. Selain itu pada masa remaja jugaterjadi reorganisasi lingkaran
saraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah
sentral)
4.
Perkembangan
psikososial remaja mulai menunjukkan diri dalam social, membina persahabatan,
membentuk geng menunjukkan jati diri dll.
B.
Saran-saran
1.
Masa remaja
merupakan masa transisi yang sangat penting maka dari itu untuk kalangan remaja
jangan terlena.
2.
Bagi orang tua
dan guru masa remaja harus banyak dipahami secara bijaksana tidk memaksakan
kehedak atau yang lainnya.
Daftar
Pustaka
Eka
Puji Lestari, http://blognaeka.blogspot.com/2012/05/perkembangan-kognitif-remaja.html
Sarwono,
S.W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sulaeman,
D. 1995. Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan.Bandung: CV Mandar
Maju.
Alatas, Alwi. 2005. (Untuk) 13+,
Remaja Juga Bisa Bahagia, Sukses, Mandiri. Jakarta: Pena.
Haryanto, S.Pd, Tugas
Perkembangan Remaja, (December 11, 2009), http://belajarpsikologi.com/tugas-perkembangan-remaja/
No comments:
Post a Comment